Rabu, 06 Februari 2013

Dua Bola Mataku Adalah Tanda Cintaku

Cinta memang indah , karena itu aku tak pernah menyesal telah mencintaimu meski cintaku tak berarti bagimu , karena aku tahu seseorang yang bisa membuatmu jatuh cinta bukanlah orang sepertiku,
Tetesan air mata kecewa sekaligus harus menjadi air mata bahagia telah jatuh dari pelupuk mata seorang lelaki bernama Raka , tak tau harus bagaimana yang jelas hancur hati dan semua harapannya, tangannya menggenggam erat handphone yang dipegangnya, rupanya kehancurannya bermula dari sesaat dia menerima telepon dari seorang teman wanitanya , yang telah lama menjadi cinta dalam hatinya , Bermaksud memberitahukan kepadanya bahwa dia telah jatuh cinta kepada temannya , mengapa tidak, sudah sejak lama Raka memendam rasa cintannya terhadap teman sejatinya sendiri , bahkan sangat lama butuh waktu lama mungkin bagi seorang lelaki pemalu seperti Raka untuk mengungkapkan perasaannya, apalagi wanita yang dicintainnya adalah teman kecilnya dan sampai sekarang tetap menjadi teman baiknya , namanya Dewi seorang wanita berparas cantik , namun sedikit tomboy, memang perasaan Raka tidak pernah berubah sejak Masa SMA , dialah orang pertama yang Raka sukai boleh dibilang First Love , apapun yang menjadi keinginan Dewi Raka selalu berada di belakannya untuk selalu setia mendukungnya , sampai saat mereka Kuliah dan Perasaan Raka masih saja sama bahkan terus bertambah meski baginya perasaan cinta ini adalah kesalahan terbesarku , fikirnya " Bagaimana Bisa seorang teman mencintai temannya sendiri ". hingga saat Dewi mulai melirik laki-laki lain yang tidak lain adalah seorang sahabatnya yang kuliah di fakultas yang sama, Dewi menceritakan perasaannya , betapa Dewi sedang jatuh cinta kepada seorang laki-laki bernama Danu, dan sepertinya Danu pun telah menyimpan hati kepada Dewi ,

Dewi meminta Raka untuk membantunya mendapatkan cinta Danu , apapun yang menjadi keingina Dewi tentu dan pasti akan Raka usahakan , entah karena dia mencintainya ataupun sebagai seorang sahabat sudahlah menjadi kewajiban untuk membantunya, apalagi Raka tak mau menjadi penghalang hubungan seseorang yang saling mencintai , Hingga tiba malam pertemuan Dewi dan Danu yang tentunya sudah direncanakan Raka seistimewa mungkin untuk seseorang yang istimewa pula dimatanya , Raka tidak mau Dewi kecewa baginya inilah waktunya untuk Raka membahagiakan Dewi meski harus mengorbankan perasaanya ,apalgi mengingat penykit yang disembunyikannya dari orang-orang disekitarnya semakin parah , Rupanya Raka takut jika sampai hal yang paling buruk menimpannya , akan menjadi sebuah penyesalan jika dia belum melakukan sesuatu yang sangat bermanfaat untuk membahagiakan sang cinta dalam hatinya. Malampun telah tiba , tempat dan waktu telah diatur , sementara dewi yang hendak pergi menemui seorang calon kekasihnya , tiba-tiba teringat Raka , memang setiap kali Dewi berpergian pasti tidak pernah lupa untuk sekedar berpamitan kepada teman sejatinya itu , apalagi rumah mereka berdampingan, tiba di depan pintu rumah Raka langsung saja Dewi mengetuk pintu ,"tok.tok.took,,. "Assalamualaiku,, Rak ,, Raka ini aku Dewi " terdengar langkah kaki dari balik pintu " Walikum salam , iya Dew sebentar '"  setelah terbuka pintunya Rupanya Seseorang itu adalah Raka , " ooh kami Dew , oya bukannya malam ini kamu mau dinner sama Danu ,, looh kok malah kesini,.?? ".. ujar Raka sedikit berbasa basi , meski dihatinya sesungnguhnya kecewa dan hancur , " iya Rak , aku suka gak tenang kaalu belum pamitan nih,, oh iya doain aja yah semoga semuanya lancar .," .. ujar Dewi.  " meskipun kau tak memintaku mendoakanmu ,aku akan tetap selalu mendoakanmu .,, semangat yah Tombooy..'" ,, setelah berpamitan bergegaslah Dewi menuju jalanan untuk mencari taxi agar mengantarkannya ketempat dimana sang pangerannya berada , sementara itu Raka yang terdiam terus memandang Dewi , tak terasa air mmatanya jatuh , hatinya bergetar ,  sedih memang harus merelakan orang yang ia cintai bahagia dengan orang lain , sampai saat dewi pergi menaiki taxipun bola mata Raka tak pernah berpaling memandang kearah dimana dewi berdiri, .Malam sudah semakin larut rupanya raka tak bisa tidur karena sedari tadi dia belum melihat Dewi pulang ditambah rasa sakit  yang semakin parah ,membuatnya kesusahan untuk memejamkan matanya . Hingga saat dipertengahan malam seseorang yang ditunggu kedatangannya belum juga pulang , Raka tidak bisa tenang jika Dewi pergi sampai larut malam , rupanya Raka berniat untuk menyusul Dewi ditempat Dinner , belum sempat menyalakan motor, Handphone Raka berdering... nada yang cukup menggangu ditngah malam yang sunyi " ini siapa lagi malem-malem telepon" dengan sedikit kesal dan mengambil handpohe dari kantong celananya ,, tak sempat mengucapkan Hallo assalamualaikum terdengar suara tangisan yang rupanya adalah tangisan Ibu Dewi .. " Hallo ibu,, ibu kenapa nagis ,,?? ada apa bicara sama Raka bu..." dengan sangat khawatir Raka memaksa Ibu Dewi untuk menjelaskan apa yang terjadi .. " Raka Dewi kecelakaan,, tadi waktu mau pulang naik taxi , taxinya menabrak sebuah truk .. tolong sekarang kamu kerumah sakit , ibu takut terjadi sesuatu dengan Dewi ." dengan perasaan yang hancur dan ketakutan Raka menuju kerumah sakit tempat Dewi dirawat, .
setelah sampai dirumah sakit ternyata Raka harus mendengar kenyataan pahit dari seorang Dokter , bahwa Dewi akan Bbuta dan kakinya lumpuh akibat benturan yang terjadi dalam kecelakaannya,.

Hari demi hari Raka harus bersabar menunggu dan menunggu Dewi yang masih belum tersadar setelah kejadian Malam itu , Do'a terus dipanjatkan pada setiap sujudnya Berharap sang teman dan sekaligus Cinta dalam hatinya bisa tersadar dan kembali sehat,. Rupanya do'a dan kesetiaan Raka menunggu di Rumah Sakit tidak sia-sia , jari jemari Dewi mulai bergerak dan mulai menandakan kemajuan , senyum mulai mengembang di bibir Raka ," Dew,, dew.. kamu sudah sadar,.. " dengan genggaman halus Raka mulai mencoba berbicara dengan Dewi,, sedikit demi sedikit Dewi mulai berbicara meski dengan suara yang hampir tidak terdengar Raka mencoba untuk mendengarkannya "Raak ,, itu kamu,..? kenapa dengan mataku ,,?? kenapa aku hanya bisa mendengar suaramu tapi kenapa mataku hanya bisa memandang kegelapan ,.? sepertinya kamu menagis rak, kenapa..??" Dewi terus bertanya tapi hanya tangisan yang bisa menjawab semua pertanyaan Dewi ,, Akhirnya dengan pelan-pelan Raka mulai menjelaskan bahwa Dewi harus menerima kenyataan dirinya buta dan kakinya lumpuh meskipun lumpuhnya untuk sementara,, tapi apa yang sudah diperkirakan Raka pasti Dewi akan merasakan sedih dan tidak terima kalau matanya tak bisa melihat dan kakinya lumpuh untuk sementara, bahkan lebih dari itu Dewi merasa dirinya sudah tidak ada gunanya lagi hidup,, sementara itu air mata Raka terus mengalir dari pelupuk matanya Raka tak kuas mendengar pernyataan Dewi , dan Raka tak tega melihat keadaan Dewi , .
Hari-haripun berlalu dengan kesedihan yang dialami Dewi , rasa sudah tidak berguna lagi Raka yang tak bisa membantu apa-apa Demi kesembuhan Dewi , akhirnya Raka memutuskan bertemu dengan Dokter yang menangani Dewi dan bagaimana jalan agar Dewi bisa melihat lagi dan kakinya bisa sembuh , dan Dokterpun menjelaskan bahwa " kaki Dewi akan sembuh secara bertahap asalkan rajin meminum obatnya , tapi kalau untuk kesembuhan matanya kemungkinan kecil karea harus ada seorang Pendonor mata untuknya",. Lagi-lagi Raka berfikir untuk selalu berkorban demi seseorang yang dicintainya meskipun harus mengorbankan semua hidupnya , ." Dok bagaimana kalau Dokter ambil mata saya saja , saya ingin Dewi bisa melihat lagi , lagipula umurku sudah tidak panjang lagi , Aku punya penyakit Kanker  yang mungkin sudah kronis dan Dokter sudah memvonis saya sudah tidak ada harapan hidup lagi , aku ingin Dokter mengambil mataku untuk didonorkan ke Dewi, tolong dok dia adalah wanita yang paling berharga dalam hidupku bahkan lebih berharga dari dua bola mataku , " meskipun Dokter sudah menjelaskan akibatnya namun tidak bisa mengurungkan niat seorang Raka untuk tetap mendonorkan matanya , . Semuanya telah setuju termasuk kedua orang tua Raka dan Dewi , namun Raka meminta kesemuanya jangan ada yang memberitahukan Bahwa yang mendonorkan mata adalah dirinya , syarat telah disetujui dan Proses pendonoran matapun dilakukan dengan lancar tanpa ada hambatan sedikitpun ..,  "Allhadulillah ternyata Allah memberikan kemudahan bagiku untuk yang mungkin ini adalah terakhir kalinya berkorban untuk orang yang u cintai",. 3 hari setelah pendonoran mata itu dilakukan ternyata Raka sudah tidak bisa lagi bertahan dengan penyakitnya , akhirnya Raka menghembuskan nafas terakhirnya dengan Indah , terlihat senyuman yang mengembang dibibir Raka yang sudah tidak bernyawa , seakan menandakan tidak ada beban yang tertinggal diakhir hidupnya,. Seminggu berlalu sementara Dewi keadaannya sudah muali membaik dengan matanya yang telah bisa melihat keindahan dunia, tanpa sedikitpun dia tahu bahwa mata yang sekarang ada pada dirinya adalah Bola mata seseorang yang sangat mencintainya,  hari-hari Dewi sudah mulai normal kakinyapun sudah mulai bisa untuk berjalan tapi satu hal yang dia herang , mengapa Raka sudah berminggu-minggu ini tidak pernah kelihatan lagi, Dewi akhirnya mulai mencari tahu kepada Ibunya kenapa Raka sekarang tidak mau lagi menjengukku,, tapi apa yang Dewi tanyakan tidak sedikitpun mendapatkan jawaban, hanya kata Tidak Tahu yang dia dapatkan dari semua orang yang dia tanya,. Akhirnya Dewi datang langsung kerumah Raka tapi ternyata Raka dan keluarganya tidak tinggal lagi di sana , akhirnya Dewi berfikir mungkin Raka sudah tidak mau lagi berteman dan mungkin malu karena kakiku sudah tidak sempurna untuk berjalan, . dalam keadaan kecewa dan berniat pulang Dewi mengingat kejadian malam yang Mungkin Terindah dari malam-malam yang lain , alam ketika Dewi akan bertemu seseorang yang spesial yaitu Danu , tapi nyatanya Danu tidak sedikitpun menjengukku , tiba-tiba matanya tidak tahu kenapa melihat ketempat dimana dirinya berdiri pada malam itu , air matanya tanpa sadar mngalir dan membasahi pipinya , seakan matanya melihat semua gambaran d waktu imalam itu , dimana dirinya berdiri dengan gaun yang cantik dan seolah matanya tak rela dirinya pergi , .

Hari demi hari Dewi lalui dan kejadian di depan rumahpun terus menerus terjadi , membuat Dewi penasaran ada apa dengan matanya , Akhirnya Dewi mulai curiga dan bertanya tanya , Sore itu dirinya pergi ke Rumah Sakit dimana dulu dia dirawat , mungkin Dokter bisa menjelaskan semuanya pada dirinya, sesampainya di Rumah Sakit dan bertemu dengan Dokter yang dimaksud " Dok,, Dewi mau tanya sebenarnya siapa pendonor mata untukku.,?, meskipun aku tidak bisa memberikan apa-apa untuknya setidaknya aku bisa berterimakasih karena telah merelakan matanya untukku,." . dengan lirih Dewi memohon . akhirnya Dokterpun menjelaskannya semua  ".. yasudah meskipun sang pendonor tidak mau memberikan identitasnya tapi Saya akan memberitahukan semuanya , Pendonormu adalah seorang laki-laki , orangnya ganteng seumuran denganmu , dan dia mengaku sangat mencintaimu , meskipun saya sudah memberitahukan bahwa ada harga untuk membayar semuanya yaitu anda akan kehilangan mata anda , tapi Laki-laki itu tidak peduli , dia tetap pada pendiriannya untuk mendonorkan matanya demi kamu, an setelah pendonoran itu dia meninggal dunia disebabkan kanker yang dideritanya semakin parah  ," . setelah mendengarkan pernyataan dari Dokter tidak terasa air matanya berlinang ., " dok jika benar orang itu lelaki dan dia bilang sangat mencintaiku apakah nama lelaki itu adalah Raka..??, tolong jawab dok..!!" . tangisnya semakin terpecah setelah dokter membenarkan semuanya ,, " Ya Allah kenapa harus Raka yang engkau takdirkan menolongku ..??.." . sementara Dewi menangis dokter mengambilkan sesuatu titap Raka untuk diberikan kepada Dewi .. " Nak Dewi ini ada sesuatu titipan dari Raka untukmu , mungkin Raka tahu bahwa kamu akan mencarinya hingga kemari , silahkan diambil ." . Akhirnya Dewi pulang dan membuka sebuah kotak yang tidak tahu berisi apa, setelah dibuka di kamarnya ternyata isinya adalah sebuah kertas , . dan ternyata surat itu berisi Puisi untuk dirinya dari Raka  yang berisi :
Untuk kekasih yang tak pernah merinduku
Meski rasa ku tak akan sama dengan yang kau rasakan
Aku berharap kau bisa merasakannya
Bahwa aku tlah menjatuhkan hatiku ditempat aku memulai
Mengawali kisah cintaku dengan indah
Meski aku sadar ini hanya anganku
Meski aku takan pernah tahu akhir dari kisahku
Dan biarkanlah aku mencintai mu dengan sederhana
Walau hanya dalam diam ku
Biarkanlah semua rasaku kepadamu mengalir apa adanya
Tanpa tahu kemana akan berlabuh
Memang sakit hatiku mencintaimu meski kau tak pernah mencintaiku
Tapi biarlah rasa sakit ku menjadi indah yang tiada tara
Karena mencintai mu adalah indah bagiku

Dew sebenernya Aku telah jatuh cinta kepadamu sejak 3 Tahun lalu dan sampai sekarang rasa cintaku ini terus ada dalam hatiku bahkan terus bertambah , setelah engkau membaca surat ini mungkin Aku sudah tidak ada di Dunia ini , Aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memberimu apa-apa, Mungkin kedua bola mataku tidak akan cukup untuk mengungkapkan Rasa cintaku untuk seseorang sepertimu ,
Dewi Aku akan selalu mencintaimu dan akan selalu menjagamu sampai Akhir hayatku,.
Dari sahabat Sejatimu dan seseorang yang selalu mengagumimu
Raka

Setelah membaca isi surat itu hatinya hancur dunia Seakan Runtuh betapa Tidak , 3 Tahun dirinya juga memendam rasa kepada Raka , tanpa sedikitpun Raka tahu bahwa Aku juga mencintainya , dan 14 hari Aku membencinya padahal 14 hari sudah Raka meninggalkanku,
Semuanya begitu berat bagi Dewi untuk menerimanya , dan Tanpa tunggu waktu Dewi langsung membuat surat Balasan untuk Raka Yang kemudian Ditarunya diatas Kubur sang Pangeran Dalam hatinya :
Untuk Raka Yang Kucintai..,
Aku juga mencintaimu sejak 3 tahun yang lalu , mungkin aku terlalu bodoh dengan Kegengsianku untuk mengutarakan bahwa aku mencintaimu , sampai akhirnya Aku coba untuk mencintai orang lain demi melupakanmu , tapi sungguh cara itu tak berhasil sedikitpun , Raka sebenarnya dimalam itu aku Melihatmu menangis , Aku tahu kamu tidak rena ketika Aku Pergi dengan Danu , jadi kuputuskan ditengah jalan aku teringat kamu , dan ketika itu aku Memutar arahku untuk tidak jadi menemui Danu , tapi mungkin aku terlalu takut kehilanganmu aku memaksa sopir taxi itu untuk segera memutar arah dan menancapkan gasnya, tapi aku tidak tahu lagi apa yang terjadi,,,
yang jelas aku sangat Mencintaimu , aku tidak tahu bagaimana cara melupakanmu ,,

Dari seseorang yang selalu mencintaimu
Dewi

Rintik hujan telah sampai membasahi tanah.
Tangis kecewa telah mengering dipipi.
Betapa hati yang kau buat serpihan luka.
Kini telah bersatu kembali.
Semoga pena ku tak pernah sedih kala ku mulai menulis kisah kasih mu.
Semoga kertas ku tak pernah menjadi basah kala ku mengingat tentang dirimu.

Puisi dan kisah Ditulis dan dikarang oleh Ruli
(ruli-belajar-sastra.blogspot.com)



Rabu, 16 Januari 2013

Namaku Adalah Senja

Aku Senja
Yang terlihat kala hari menjelang petang
Aku Seja
Yang terlihat kala sang mentari mulai meredupkan sinarnya
Aku Senja
Yang terlihat kala sang mentari mulai turun diperaduan
Aku Senja
Yang terlihat kala sang burung pulang kedalam sangkarnya
Dan namaku adalah Senja
Yang Akan selalu menjadi senja
Meski Aku tak pernah melihat Senja,,,



Puisi diatas adalah puisi untuk melengkapi suatu cerpenku yang belum jadi , Judulnya Namaku Senja
Kisah Persahabatan Seorang Senja dengan sahabatnya yang bernama Clara , mereka berdua bersahabat begitu sempurna meski keadaan mereka berdua jauh dari Kesempurnaan , Senja adalah seorang gadis buta dan Clara adalah seorang gadis penderita kanker darah yang telah akut, tapi fisik bukaanlah menjadi segalanya yang terpenting mereka bisa berbagi dan menjadi sahabat sejati, hari-hari mereka adalah hari-hari yang sangat berarti karena setiap detik yang dilalui adalah nyawa , hingga akhirnya Ajal pun menjemput clara ,, tapi bagaimana kelanjutanya saya belum tahu karena sampai sekarang cerpennya belum jadi,,,

Jumat, 09 November 2012

SURAT CALON MAYIT UNTUK SHABAT



Untukmu wahai sahabatku
Tegurlah Aku ketika Aku mulai salah
Untukmu wahai sahabatku
Aku tak memintamu menjadi penerang disetiap malamku
Karena cukup bagimu menjadi sebuah lentera kecil
Ketika aku mulai bosan dengan kegelapan
Akupun tak perlu janji manismu slalu terdengar ditelingaku
Karena akupun sadar tidak bisa menjanjikan yang manis untukmu
Mungkin Aku takkan pernah bisa menjanjikan suatu hal yang indah untukmu
Seperti halnya sang mentari
Yang berjanji akan kembali bersinar di esok hari
Seperti sang rembulan Yang akan bersinar ditengah malam menjelang
Ataupun seperti Sang pelangi
Yang berjanji mengias awan sepeninggal hujan
Cukuplah bagiku menjadi satu bintang
Yang selalu ada dan bersinar
Meski terkadang sinarnya tak cukup menerangkan
Untukmu wahai sahabtku..
Berjanjilah kepadaku..
Ketika Aku mulai meredupkan sinarku
Ketika mataku mulai tak bisa jauh memandangmu
Ketika kaki-kaki ku ini mulai tak cukup kuat
Menopang ragaku sendiri
Dan ketika lidahku mulai kaku untuk mengatakan kepadamu Bahwa aku selalu mendoakanmu
Meski di hari esok Aku tak bisa lagi menemanimu
Sahabat berjanjilah kepadaku..
Jangan Pernah sesali setiap tetes air mata yang kita jatuhkan bersama..
Dan jangan pernah sesali jabatan tangan ketika awal kita bertemu..
Untukmu wahai sahabatku..
Jika hari esok aku benar-benar meninggalkanmu..
Aku ingin engkau berjanji..
Jangan pernah tangisi kepergianku
Sedikitpun Aku tak mau kau menangis karenaku,,
Hanya sedikit pintaku,,
Semoga Allah mengizinkaku melihatmu ditengah pemakamanku
Wahai engkau sahabatku
Jangan pernah jatuhkan air matamu diatas kuburku
Meski Aku tahu kesedihanmu karena kepergianku
Tapi sekali lagi ku katakan kepadamu
Bahwa Aku akan lebih sedih melihatmu menangisiku
Wahai engkau sahabatku.,,
Jika Aku benar-benar Pergi meninggalkanmu
Jangan pernah kenang diriku dengan megahnya pesta
Dunia Cukup Kenanglah diriku dengan doa-doa baikmu untuku,,
Wahai engkau sahabatku..
Izinkan aku Meninggalkanmu Karena sekarang , besok ataupun nanti,,
Meski kita Berpisah,,
Jagalah persahabatan kita Hingga tiba waktumu bertemu dengan ku ,,


Puisi diatas adalah karya ku sendiri ,, yang aku buat ketika aku memiliki sahabat sepertimu,, semoga aku selalu ingat bahwa tidak ada yang abadi didunia ini,,,